Fakta Baru untuk Para Orangtua

1919 Kata

POV Mahfud Aku kembali ke kamar dengan wajah ku yang kusut. Kepala ku begitu pusing merasa ini semua tak adil untuk ku. Aku sudah berniat berubah, tapi kenapa Tuhan seolah ingin mempermainkan aku terlebih dahulu? "Gimana Yah? Anwar kasih mereka hukuman apa?" Ucap istri ku dengan wajahnya yang terlihat begitu cemas. Tak dapat ku pungkiri, aku pun sama cemas dan gelisah dengan yang menimpa Farah. Tetapi, untuk saat ini, aku tak memiliki kuasa apapun untuk membela anak bungsu ku itu karena dia memang salah. "Belum, bu. Anwar bilang dia mau diskusi dulu sama Anisah. Biarlah, ayah pasrah Farah mau di hukum apa. Karena masalah ini juga udah bukan kenakalan remaja biasa, tapi udah kriminal." Ucap ku dengan wajah yang sendu dan tak berani menatap ke arah istri dan anak ku. Perasaan telah gaga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN