Aneh. Itulah kata pertama yang muncul di kepala Vano saat melihat Aleeza berbalik tanpa mengatakan apapun kepadanya. Padahal, ia pikir gadis itu sengaja menunggunya di sana. Entah itu hanya persaannya saja atau apa, tapi sepertinya Vano sangat percaya diri kalau Aleeza sedang menunggunya tadi. Vano masih tidak habis pikir dengan Aleeza. Padahal, tadi gadis itu memperhatikannya saat mengantarkan Zenia. Vano yang tadi sengaja menoleh ke atas balkon kamar Aleeza tanpa jelas melihat gadis itu sedang memperhatikannya. “Dia kenapa?” Vano mengedikkan bahunya, kemudian masuk ke kamar dan bergegas untuk tidur. Vano tidak tahu apa yang salah dengan dirinya. Hanya saja, ia selalu merasa ada yang janggal setiap kali ia bersitatap dengan Aleeza. Vano merasa gadis itu selalu berupaya untuk tidak mel