"Ini milikmu?" tanya Rush sambil melambaikan kertas-kertas yang berada di genggamannya. Aku mengangguk lalu menggeleng. "Milikmu atau bukan?" tanyanya sekali lagi. Aku menggangguk. "Itu milikku, namun bukan aku yang menaruhnya disana. Aku bahkan lupa di mana terakhir meletakkan jar itu." Ujarku santai. Seketika itu juga, mata Rush membulat tak percaya. "Aku membutuhkan penjelasan untuk hal ini, Baby. Tetapi ada yang lebih penting dibandingkan penjelasan darimu." Rush kemudian menarikku kembali ke dalam kamar. Dia berjalan menuju kearah walk in closet dan menurunkan sebuah koper besar. "Untuk sementara, kau akan tinggal bersamaku. Ini sangat tidak masuk akal ketika kertas itu tiba-tiba muncul dengan sendirinya ditempat tadi." Dia tampak gusar dan menelepon seseorang dengan nada serius