“Dave!” seru Fiona secara tiba-tiba. “aku sepertinya masih tidak mengerti sama sesuatu deh.” imbuh wanita itu lagi, dengan kening yang mengkerut sempurna. Setelah usai makan malam mereka. “Apa?” Dave bertanya sepatah. Masih mengekalkan ekspresi wajah datarnya. “Persyaratan menjadi pramugari kan harusnya ‘single’ tuh. Lah, gimana ceritanya aku bisa diterima. Kan ceritanya, aku nih sudah nikah sama kamu, apakah ada kesalahan, sehingga aku bisa lolos?.” Fiona meluahkan semuanya yang mengganjal di hatinya. “Iya, aku juga ikutan heran, kenapa kamu bisa lolos. Mana kandidat lain yang menjadi pesaing kamu semuanya sekolah pramugari lagi. ” jawab Dave. Jujur Dave juga agak kaget, setelah tahu Fiona ternyata lolos dengan mudahnya. Awalnya Dave mengusulkan Fiona untuk melamar pekerjaan itu, han