Aku tahu saat Arion menyentuh keningku karena aku belum benar-benar tidur. Dan aku juga tidak menyangka bahwa dia akan mengompresku, bukannya meminta tolong kepada si bibi. Aku sempat terlena hingga kembali tersadar dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya setelah aku ketiduran, lalu dibangunkan ketika seorang dokter datang hendak memeriksaku. Arion hanya melakukan ini bukan karena peduli padaku. Dia hanya ingin aku segera sembuh agar bisa kembali bekerja dengan maksimal. Aku tidak seharusnya terbawa perasaan. Aku harus berkali-kali mengingatkan diriku jika perlakuan Arion padaku tak lebih dari seorang atasan kepada karyawannya. "Nanti, kamu jangan lupa minum obat asam lambungnya sebelum makan." “Iya.” Arion barusan ke apotik dan membeli obat asam lambung yang diresepkan dokter untu