BABAK SEWELAS (11)

1270 Kata

Queeny pov. Gue mengagumi mahakarya permakan gue.  Duh gantengnya si Udik sekarang.  Pasti tak ada yang mengira dirinya cowok kampungan.  Tidak hanya gue, ternyata cewek~cewek di sekeliling gue juga mengagumi si Udik.  Ada yang sembunyi~sembunyi, ada juga yang terang~terangan meliriknya centil.  Gue muak melihatnya.   Hari ini gue mengajak Udik ke wahana permainan.  Sebenarnya gue malas pergi ke tempat semacam ini, seperti anak kecil saja.  Tapi Udik memaksanya.  Yah, tak apalah sesekali menyenangkan Udik.  Sebagai balas jasa karena dia bersikap patuh saat gue permak hingga menjadi keren begini. "Dik, yuk kita beli permen kapas," ucap gue sambil menarik tangan Udik ke penjual permen yang memajang permen kapas berwarna~warni. "Lo mau Dik?" tawar gue. "Ora Mbak.  Ora apik kanggo kesehat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN