Berita untuk keluarga Diraga

1614 Kata

“Ning, bangun sayang,” bisik Diraga ditelinga Bening yang berbaring sambil melamun menatap keluar jendela. Mendengar bisikan suaminya, Bening pun bangkit dari tidurnya lalu menatap Diraga dengan sebal. Plak! Sebuah tamparan ringan mengenai pipi Diraga dari tangan Bening. Diraga menghela nafasnya sesaat sambil mengelus pipinya perlahan. Walaupun tamparan itu tidak terlalu keras tapi tetap menyisakan rasa pedih. Tak sekali ini Diraga ditampar seperti itu oleh Bening. Sejak ia menceritakan tentang masa lalunya dengan Sari, Bening merasa cemburu dan marah. Ia sering melamun dan tiba-tiba menampar Diraga untuk menunjukan kemarahannya. Bahkan saat Diraga tidur pun ia sering kali terbangun karena ditampar oleh Bening. Diraga segera menarik wajah Bening untuk mendekat dengan wajahnya dan meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN