Sang penanggung Beban Diraga tampak melamun sambil bersandar di tembok saat seseorang memanggilnya dengan perasaan senang. “Mas Diraga!” Panggilan Bening membuat Diraga tersadar dan melihat istrinya berjalan setengah berlari menghampiri dirinya. Diraga segera bergerak mendekati Bening dan membuka kedua tangannya seolah siap menyambut sang istri dengan sebuah pelukan. “Maafkan aku, pasti mas Diraga menunggu lama ya?” ucap Bening dengan pandangan berbinar membalas pelukan suaminya. Diraga menggelengkan kepalanya dan mengecup kening istrinya sayang tak mempedulikan beberapa mata pengguna MRT memperhatikan mereka. Sejam yang lalu Diraga mengirimkan pesan pada Bening bahwa dirinya akan menunggu Bening di stasiun MRT agar bisa pulang bersama. Seharian ini Diraga merasa khawatir pada Bening
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari