Ting... Pintu lift terbuka, seorang pria berdiri di depan pintu lift dengan sejuta kecemasan membayangi wajah tampannya. Pria bermata biru itu membujurkan senyum ketika melihat Nathasya berada di dalam lift yang baru terbuka, dengan tatapan nanar dan selaput bening yang mulai berkumpul di sudut matanya. Pria itu menyapa Nathasya dengan suara gemetarnya, “Nathasya, senang bisa melihatmu lagi.” Nathasya tercekat melihat sosok Ben di hadapannya kini, kakinya yang sedari tadi dapat melangkah dengan ringan tiba-tiba terasa berat. Dengan segenap kekuatan Nathasya membuka mulutnya, “Menyingkir dari pandangan gue.” Nathasya mengalihkan pandangan dinginnya dari Ben ke Wisnu, “Pak Wisnu, mulai saat ini jangan biarkan pria ini masuk ke gedung perkantoran Litto Group lagi.” “Kak Nat, jahat banget s