Airin menarik nafas panjang lalu menghembuskannya pelan. Gadis melangkah ragu ke arah koridor setelah baru saja keluar dari ruang tata usaha, menanyakan tentang dimana kelasnya. Ia pun kembali beredar dengan tangan yang memegang ranselnya erat. Beberapa murid di dalam kelas yang melihatnya sekilas melewati koridor mereka meliriknya. Mungkin mereka penasaran tentang identitas Airin, dan karena muka asing Airin yang baru mereka lihat. Airin menghentikan langkahnya. Dadanya masih bergerumuh merasa deg-degan. Apalagi ia sudah dekat dengan kelasnya. Takut nantinya first impressionnya tidak sesuai dengan harapan. Apalagi ia tidak mengenal siapapun di sekolah barunya itu. Banyak ketakutan gadis itu tentang kelangsungan sekolahnya di sana. "Airin?" Airin menegak kaget lalu menolehkan kepala.