Syahid mengeraskan rahang dengan masih menatap lurus dua orang yang kini duduk di hadapannya dengan tidak tenang. Apalagi Syahid sedari tadi hanya diam tanpa berniat membuka mulutnya. Pemuda jangkung itu masih kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ditambah lagi sesuatu yang mustahil untuk dipercaya kini beneran terjadi di depan matanya. Seseorang yang sudah lama meninggal nyatanya kini masih hidup dan menatapnya penuh kelembutan sedari tadi. Syahid bingung. Takut. Khawatir. Pemuda itu tidak ingin terlalu percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Dia takut kalau apa ada di depan matanya hanyalah delusi yang Omanya ciptakan untuk membuatnya tunduk.Syahid takut untuk percaya terhadap orang-orang. Pemuda itu terlalu banyak dipermainkan kepercayaannya, sehingga Syahid memilih unt