Bagian 21 - Tawa Flower

1170 Kata

“Kami tidak akan pernah mengizinkanmu pergi, Nona. Kepala kami taruhannya!” ucap kepala bodyguard itu. Miris. Hidup mereka bergantung pada wanita belia itu. "Pfftt, hahaha ... ya ampun, pria itu memang menyebalkan ya.” Flower terbahak sambil memegang perutnya. Bahkan air mata sampai mengalir disudut matanya, “hey, tenang lah. Aku hanya ingin kalian tidak menangkapku, saat aku bermain salju. Please, hanya sebentar ya, ya ... “ pinta Flower dengan memohon. Mereka bernapas lega, ternyata hanya itu permintaannya dan mereka mengangguk—mengabulkan. Flower berlari menembus rintik-rintik salju yang dingin menyentuh kulit pucatnya. Tawa bahagia menghiasi wajah cantiknya. Bermain salju merupakan kesenangan tersendiri untuknya. Dingin, tapi menyejukkan suasana hatinya. Flower merebahkan tubuhnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN