BERJUANG SENDIRI

1436 Kata

*** Di sore hari itu, Nadia duduk di teras rumah sembari mengusap perutnya yang mulai membuncit. Wanita itu bersenandung pelan seolah tengah menyanyikannya untuk sang bayi yang tengah ia kandung. "Makasih ya, Nak, udah bertahan sampai detik ini." Nadia tersenyum tipis dan mengusap perutnya dengan perasaan bahagia. Dulu, di awal ia mengetahui kehamilannya, Nadia memang kesulitan karena terus merasa mual di pagi hari, tapi seiring berjalannya waktu, Nadia sudah tak merasakannya lagi. Nadia melewati bulan demi bulan kehamilannya seorang diri tanpa suami dan keluarga. Ia bersyukur saat bisa bertahan sampai sejauh ini meski tanpa bantuan orang lain dan hanya mengandalkan kemampuannya sendiri. Rezeki memang tak kemana. Nadia merasakan dirinya jauh lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya. Bai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN