Lini melihat dua anak muda itu buru-buru pergi. Membuatnya merasa dirugikan.
"Kakak lihat, Reval datang terlambat dan sekarang langsung pergi tanpa berniat membantu kami yang masih sangat sibuk!"
Melihat mamanya tidak puas dengan sepupunya, Dika menghela napas panjang. "Ma, Reval sangat jarang mendapatkan cuti. Juga karena ketegangan akhir-akhir ini, dia sudah bekerja keras!"
Melihat putranya bahkan mendukung orang lain bukan ibunya, dia jadi semakin kesal. "Jika dia sedang tidak bekerja, kenapa tidak membantumu di sini. Ah, putraku hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri!"
Dika langsung melihat bibinya yang diam saja. Merasa tidak enak oleh ucapan ibunya barusan, dia pun menawarkan diri untuk mengambil barang-barang dari tangannya.
"Biar Dika saja. Istirahatlah, jangan terlalu lelah.
