Bab 28 Tanpa malu-malu.

2006 Kata

Felicia saat itu ternyata sudah terbangun dari tidurnya. Namun karena ia melihat jika kekasihnya saat itu seakan tengah mengendap-endap menerima panggilan telepon membuat Felicia hanya bisa pura-pura tidur saja. Gadis itu bisa melihat saat itu sang kekasih Masih Berdiri di depan jendela kamar resort yang di tempatnya. Dengan kedua tangan yang tengah berkacak pinggang dan kepala yang menunduk lesu. Bahkan gadis itu bisa mendengar dengusan kesal lelaki itu di sana. "Sebenarnya siapa tadi yang menvoba menghubungimu kak Eza?" ucap Felicia dalam hati. Hingga terlihat lelaki itu berbalik kemudian berjalan mendekat menuju kearah ranjang kembali. Eza pun kemudian duduk di tepian ranjang sembari menatap wajah gadis yang tanpa sadar sudah menyita seluruh perhatiannya. Perlahan satu tangan lelaki it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN