Putra hanya terdiam ketika mendengar ucapan Feli. Ia tidak menjawab apapun pertanyaan gadis itu. "Satu jam, kita masih punya waktu satu jam sebelum aku mengantarmu pulang." Ucap Eza kemudian dengan satu tangan terangkat dan kedua mata menatap pada layar jam yang melingkari pergelangan tangan kanannya saat itu. "Emb, tapi aku sudah kenyang, mau jalan-jalan?" ucap Feli kemudian. Yang hanya Putra lirik sekilas dan tidak lelaki itu tanggapi. "Ayolah kak Putra..." ucap rengekan Feli saat itu. "Memangnya kamu siapa? sampai bisa memutuskan apa yang harus kita lakukan?" ucap Putra kemudian. "Kamu lupa? aku calon istri kamu. Kita kolaborasi kak Putra! jangan se dingin itu lah... nanti kalai lagi butuh saja kak Putra pasti bingung." Ucap Feli pada lelaki di sampingnya. Segera Eza langsung menya