Paginya Salma memasak sarapan untuk mereka bertiga. Selesai memasak dia duduk menunggu Raihan dan Mira tapi mereka belum juga keluar dari kamar.Padahal sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Salma berinisiatif untuk membangunkan mereka lebih dulu.
Tok tok tok
"Mas Raihan!! Mira!! ayo bangun kita sarapan bersama!! " panggil Salma dari luar. Tak lama kemudian Raihan membuka pintu kamarnya. Terlihat Raihan hanya mengenakan kolor pendek saja dengan rambut yang berantakan. Salma bisa mengintip dari luar jika Mira sedang tidur bergelungkan selimut dengan tubuh polos tanpa pakaian. Tubuh Raihan juga terdapat bercak-bercak merah di dadanya. Hatinya tak sanggup melihat semua ini tapi semua ini adalah keinginannya.
"Sebentar ya sayang mas mandi dulu sama Mira. Nanti kami menyusul kebawah" ucap Raihan dengan nada tak enak.
"Iya mas maaf mas aku gak bermaksud mengganggu kalian. Syukurlah sepertinya kamu sudah bisa menerima Mira sebagai istrimu." goda Salma pada suaminya. Wajah Raihan bersemu merah karena teringat percintaannya dengan Mira tadi malam. Rasanya dia ingin melakukannya lagi tapi tidak enak sama Salma.
"Iya sayang insyaallah mas akan menyayangi Mira seperti mas menyayangimu. Sudah dulu ya mas mau mandi dulu" Raihan kemudian menutup kembali pintunya di depan wajah Salma. Salma hanya bisa memaksakan senyumnya dan kembali turun menunggu mereka. Setelah 10 menit berlalu akhirnya Raihan dan Mira turun ke bawah. Cara jalan Mira sedikit aneh karena malam tadi digempur oleh Raihan sebanyak 7 ronde. Miliknya sangat sakit sekali tapi untung Raihan menuntunnya untuk turun kemari.
"Mira apa kamu kesakitan? ini aku buatkan teh jahe untukmu" Salma menyerahkan segelas teh jahe untuk Mira agar tubuhnya kembali fit dan lebih baik.
"Terima kasih Salma" Mira meminum teh jahe buatan Salma beberapa teguk lalu menaruh gelasnya kembali.
"Ayo dimakan dulu kalian pasti lelah semalam kan? suami kita ini pasti menggempurmu berkali-kali kan Mir? " tanya Salma agar suasana diantara mereka mencair.
"I.. iya Salma mas Raihan perkasa sekali di atas ranjang" jawab Mira sembari melihat ke arah Raihan yang salah tingkah.
"Syukurlah kalau kalian sudah saling menerima. Aku harap kedepannya kita bisa bekerja sama dengan baik" ucap Salma meski hatinya sakit sekali mendengarnya.
Setelah itu mereka melanjutkan sarapan pagi bersama. Salma ingin memberi kado pernikahan untuk mereka berdua. Dia ingin Raihan dan Mira berbulan madu selama satu minggu agar hubungan mereka berjalan lancar.
"Mas Raihan dan Mira ini kado untukku kalian dariku" Salma menyerahkan sebuah amplop pada mereka.
"Apa ini? " tanya Mira.
"Buka saja kalian pasti suka" jawab Salma.
Mira membuka kado pemberian dari Salma. Ternyata isinya adalah tiket bulan madu ke Bali.
"Kamu serius Salma ngasih kita tiket ini? kamu nanti sendirian dirumah aku nggak mau. " tolak Mira.
"Tidak apa-apa. Kalian berhak mendapatkannya. Mas kamu mau kan bulan madu ke Bali dengan Mira? " tanya Salma pada suaminya.
"Apa kamu nggak mau ikut? sekalian saja kita liburan" ucap Raihan. Dia tidak enak kalau meninggalkan Salma seorang diri di rumah.
"Tidak mas ini adalah bulan madu kalian jadi aku harap bisa mendapatkan kabar baik dari kalian. Semoga saja Mira hamil mas. Mengingat aku sekarang ini gak bisa memberikan kamu anak sampai detik ini" Salma dan Raihan sama-sama sehat dan tidak ada masalah dalam organ reproduksi mereka. Tapi sudah 4 tahun pernikahan mereka belum juga dikaruniai anak. Salma juga berharap Mira bisa memberikan keturunan untuk mas Raihan.
"Yasudah kalau itu kemauanmu kami akan pergi. Apa kamu tidak apa-apa sendirian dirumah? " tanya Raihan lagi. Dia tidak tega meninggalkan Salma sendirian dirumah ini.
"Tidak apa-apa mas jangan khawatir. Aku juga mau pergi bersama teman-temanku ke Bandung untuk jalan-jalan jadi aku tidak akan kesepian" jawab Salma agar Raihan tidak terlalu memikirkannya.
"Yasudah kalau begitu tapi jangan lupa kirim kabar ya. Terima kasih kadonya istriku" ucap Raihan sambil mencium punggung tangan Salma di depan Mira. Mira hanya bisa diam meredam kecemburuannya. Perlahan dia akan membuat Raihan ketergantungan dengannya dan meninggalkan Salma cepat atau lambat.
***
Raihan dan Mira berangkat bulan madu bersama hari ini ke Bali. Salma mengantarkan kepergian mereka sampai di depan rumah. Sebelum pergi Raihan mencium bibir dan kening istri pertamanya.
"Sayang aku pergi dulu ya" ucap Raihan pada Salma.
"Iya sayang hati-hati ya tolong jaga Mira dengan baik" pesan Salma.
"Iya sayang" Raihan kemudian pergi bersama Mira mengendarai mobilnya. Perlahan mobil itu menjauh dan meninggalkan pekarangan rumahnya. Salma kembali masuk ke dalam rumah untuk berberes-beres. Dia lebih suka mengerjakan semuanya sendiri karena bosan jika cuma duduk merenung di dalam rumah. Setelah menikah dia hanya fokus mengurus rumah tangga dan tidak bekerja sama sekali karena dilarang oleh Raihan.
Sementara itu Raihan dan Mira sudah sampai di Bali. Mereka masuk ke dalam hotel yang sudah dibooking oleh Salma. Raihan terlihat seperti banyak pikiran. Mira menyadarinya dan mencoba bertanya padanya.
"Mas ada apa? apa di kantor ada masalah? " tanya Mira.
"Bukan itu hanya saja ada yang membebani pikiranku. Kamu sudah lama kenal dengan Salma kan? apa dulu dia pernah pacaran sebelum menikah denganku? " tanya Raihan ragu.
"Pernah sih mas kenapa? apa ada masalah? " tanya Mira tak mengerti.
"Apa dia dan pacarnya pernah melakukan hal-hal yang dilakukan sebelum menikah? maaf seharusnya aku tak menanyakan ini padamu"
Mira tersenyum penuh arti sepertinya dia tau kenapa Raihan terlihat galau akhir-akhir ini.
"Sebenarnya mas ini bukan hak ku untuk bicara tapi lebih baik kamu tanyakan langsung pada Salma. Dia kan sahabatku mas tidak mungkin aku menceritakan aibnya" ucap Mira memancing rasa penasaran dari Raihan.
"Katakan yang sebenarnya Mira. Aku ingin tau semuanya darimu. Salma tidak mungkin jujur padaku. Sebenarnya saat aku baru menikah dengan Salma dia mengatakan kalau dia masih suci dan terjaga tapi saat kami bercinta untuk pertama kalinya dia sama sekali tidak mengeluarkan darah dan mudah untuk dimasuki. Aku rasa dia sudah berbohong padaku selama ini" ujar Raihan menyampaikan kegundahan hatinya selama ini.
"Salma dulu punya pacar mas dan mereka pacarannya bebas sekali. Jadi tidak menutup kemungkinan jika dia sudah melakukannya lebih dulu dengan pacarnya. Maafkan aku bukan maksudku untuk menjelek-jelekkan Salma di depanmu" jawab Mira membuat hati Raihan makin meradang menahan kemarahannya.
"Aku tidak menyangka Salma selicik ini. Dia sudah berbohong dan menipu ku. Aku kira dia adalah wanita yang baik dan alim ternyata dulu dia sangat nakal dan binal. Menyesal aku sudah menikahi dia" ucap Raihan dengan sakit hati.
"Mas jangan membencinya. Sekarang dia sudah berubah lebih baik dan tidak pernah aneh-aneh selama menikah denganmu. Semua itu kan hanya masa lalunya" Mira berkata seolah membela Salma padahal dalam hatinya dia ingin sekali menyingkirkan Salma tapi tidak secepat itu. Akan dia jadikan Salma seperti pembantu dan membuatnya menderita karena sudah merebut Raihan darinya.
"Kamu baik sekali Mira. Jika itu maumu aku akan tetap mempertahankan Salma di sisiku" ucap Raihan. Mira hanya bisa tertawa di dalam hatinya karena berhasil menipu Raihan.