Dua Musuh

927 Kata

Angkasa akhirnya sampai di gerbang markas pusat intelejen ketika hujan turun lagi. langit benar-benar gelap dan guntur bersahutan keras. Angkasa bergegas masuk ke dalam kantornya sebelum benar-benar basah kuyub. Oyan menyambutnya di ambang pintu dengan tergesa, dia memberikan kain tebal yang kering kepada Angkasa untuk mengeringkan pakaiannya dan mencegah dari kedinginan. Angkasa berjalan cepat masuk ke ruangannya, dia hempaskan tubuhnya ke kursi lalu menaikan kakinya ke meja. Sejujurnya dia sangat lelah, sudah dua hari dia tidak tidur sama sekali, dengan mobilitas yang sangat tinggi. sejenak ia pejamkan matanya dan mengatur baik-baik nafas panjangnya. Oyan masih berdiri di samping mejanya, menunggu Angkasa hingga siap memberi perintah. Lima belas menit mata Angkasa terpejam. "kau masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN