Napas Terakhir

1873 Kata

Ezra berjalan tergesa-gesa dengan penuh amarah disepanjang lorong utama sekolah. Yulsa berusaha mengejarnya tapi terus saja dihalau tangan Ezra. Anak buah lainnya sama bingungnya dengan Yulsa. Mereka hanya terus mengikutinya dari belakang tanpa berkata apa-apa. "Ezra! Apa yang terjadi?" bentak Yulsa. Ezra hanya terus berjalan tanpa memberikan jawaban, "darimana dia tahu soal penggelapan dana itu? tidak hanya dana asosiasi tapi juga laba bisnis dengan naga putih. Aku sudah susah payah menghancurkan semua bukti yang ada. tapi, buku besar? Darimana dia mendapatkannya? Aissh! Aku harus mencari tahu siapa dosen itu sebenarnya." Gerutu Ezra. ------------- Lepas dari kepergian Ezra, ditengah riuhnya mahasiswa yang heboh memuja namanya, Regha tetap merasa gelisah. Sekalipun ada kepuasan yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN