Dua Detak Jantung

1698 Kata

Jenazah Suamiku Part 55 : Dua Detak Jantung "Mas, kok malah rombongan begini sih? Aku itu nggak enak kalau hasilnya malah tak sesuai keinginan." Wulan cemberut saja sepanjang perjalanan menuju Klinik Kehamilan, sambil sesekali menoleh ke belakang, melihat mobil rombongan keluarganya yang dibawa Pak Jaja. Ada mertuanya, Winka, Rani juga sang oma. "Maaf, Sayang, aku nggak nyangka bakalan rombongan begini. Kamu tenang aja, apa pun hasilnya ... tak masalah kok dan kita harus lebih giat lagi usahanya. Bisa jadi, frekuensi diskusi ditambah, hmm ... jadi 3 kali sehari." Restu meliriknya dengan senyum simpul. "Heran deh, ujung-ujungnya pasti m***m aja .... " Wulan mendaratkan cubitan di pinggang suaminya. "Hahaaa ... padahal seneng tuh dijadikan obyek." Restu mengedipkan sebelah matanya. "Ud

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN