Tetaplah Bersamaku

1615 Kata

Jenazah Suamiku Part 49 : Tetaplah Bersamaku "Wulan, kumohon buka pintunya!" Sudah kurang lebih satu jam aku menangis di kamar Winka, tapi masih saja terdengar suara ketukan pintu juga suara memelas dari Restu. Sungguh, aku sangat kecewa dengannya. Pernikahan kami baru berjalan kurang lebih empat bulan, tapi masalah sudah datang menerpa. Bukan masalah kecil, tapi ini badai yang akan meretakkan hubungan kami. Jelas saja aku takkan mau dimadu, dan memilih mengakhiri pernikahan. Sebagai sesama wanita, aku bisa merasakan kepedihan hati Anne yang terus menuntut pertanggungjawaban dari pria yang telah menghamili tapi tetap tak dianggap. Kuhela napas panjang sambil menggigit bibir kuat-kuat. Kurasa Anne yang benar dalam masalah ini, kupejamkan mata dan membayangkan wajah sepasang bayi kemba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN