Jenazah Suamiku Part 45 : Diskusi "Kenapa senyam-senyum gitu? Emangnya ada yang lucu?" Dia mengerutkan dahi, nadanya terdengar ketus. "Nggak ... Nggak ada!" Aku berusaha menahan senyum. Nggak heran lagi dengan nada bicaranya sekarang, mungkin sudah jadi ciri khasnya. Yang terpenting tadi sudah mendengar isi hatinya. "Gimana ini, jadi ke Villa gak kita?" Restu terlihat memalingkan wajahnya yang memerah. Hmm ... Akhirnya Si Tuan Garang ini meleleh juga, ternyata dia bisa grogi juga walau selama ini selalu menampakkan wajah tembok (tanpa ekspresi). "Ya terserah aja sih, aku mah nurut." Aku mendekat ke arahnya dan meraih lengan kekar pria garang yang kini sudah luntur aura keganasannya itu. Dia memang ketus, tapi aku bisa merasakan kalau dia itu sangat peduli denganku, buktinya dia suda