Semua orang boleh menganggap Dimas itu playboy, nakal, tidak berguna dan tidak bertanggungjawab. Tapi biar saja hanya Dewi yang tahu seberapa berusahanya laki-laki itu memperjuangkan seorang wanita dengan cara yang benar. Dewi tidak pernah menyesal sedikitpun menghabiskan hampir seluruh masa remajanya hingga sekarang untuk mencintai seorang Dimas. "Udahan woy ngelamunya!" Teriakan Alvin menyadarkan Dewi dari lamunan tidak manusiawi miliknya pagi ini. Membuatnya melirik sebal pada sosok yang sedang memandangnya geli di samping pintu. "Nggak usah urusin hidup gue! Ini masih pagi." Desisnya penuh dengan nada protes. Membuat Alvin tergelak menghadapi aura permusuhan yang keluar dari sikap adiknya. "Gak lupa kan hari ini ada meeting di MJC?" Dewi mengangguk kemudian bangkit menuju