Dewi sangat sependapat bahwa ketika perempuan sedang patah hati maka lebih senang di dengarkan daripada di nasihati. Perihal dia benar atau salah itu urusan belakangan, intinya dia butuh seseorang untuk mendengarkan dulu, agar sedikit ringan beban di hatinya. Tapi sejak kemarin semua orang tidak ada yang mendengarkannya sedikitpun, membuatnya kesal dan ingin pergi saja. Apalagi menghadapi Varel yang selalu membuatnya darah tinggi. Biasanya wanita itu sangat tidak suka jika disuruh pergi untuk urusan kantor, tapi sekarang daripada harus menghabiskan waktu dengan Varel, dia lebih suka tenggelam dalam pekerjaan. Seperti sekarang Dewi sedang berada di ruang meeting bersama para staf Marketing. Merumuskan strategi pemasaran untuk produk-produk di bidang kesehatan. Perusahaan kelua