Mendapati Genata yang tengah berbaring membelakanginya dengan menatap jendela, Sultan Murat naik ke atas ranjang dan membalik tubuh Genata agar menghadap wajahnya. Riasan Genata masih ada, cukup beberapa menit Sultan Murat menatap, dan hatinya mengatakan. "Hari ini kau cantik." Tatapan Genata seperti menantang. "Ada apa?" tanyanya malas. "Kau habis nangis?" Sultan Murat menangkap sudut mata Genata yang bengkak lantas bertanya. "Memangnya kalau nangis kenapa?" Bukannya menjawab, Genata malah balik bertanya. Sikapnya banget seperti sulit dihilangkan. "Permaisuri Shilla nampaknya dia adalah ratu raja yang paling bahagia, aku terharu mendengarkan penuturan kisahnya. Awalnya ya meski sangat sedih, bagaimana dia menghadapi kekuatan komunis yang berhasil memecah belah keluarga