“Maria, tunggu aku!” panggil Oase, berlari secepat yang ia bisa. Maria yang mendengar suara khas itu, menghentikan langkahnya. Dia berbalik, tersenyum menunggu Oase menghampirinya. Kemudian, Maria mengeluarkan handuk kecil dari tasnya untuk digunakan mengelap wajah Oase. “Sudah selesai mainnya?” canda Maria. Oase merengut, “Siapa yang main, Hideo memang tak sadar umur,” mengeluhkan tingkah mengganggu Hideo. “Tapi kamu senangkan?” “Senang sih, tapi, kan aku lebih senang sama kamu.” Maria hanya tertawa mendengarkan gombalan Oase, membuat Oase sedikit merasa kecewa. Rasanya, dia malah makin dekat dengan Hideo, bukannya dengan Maria. Wanita yang ia tunggu jawabannya itu masih saja tak menunjukkan tanda-tanda akan memberikan jawabannya. Oase kira, usahanya masih kurang. Pergi ke resto