Sudah beberapa hari ini, Hideo melihat muka Oase yang semakin sering muncul di restoran. Baik itu di pagi hari ketika mereka belum buka, maupun malam hari ketika mereka menutup toko. Hideo mulai semakin terancam karena seorang Oase yang lebih muda tujuh tahun darinya, seorang anak kecil yang belum lama ia kasihani. Maka dari itu, Hideo memutuskan untuk segera bertindak. Ia tak mau lagi menyesali hal yang sama untuk kedua kalinya, yaitu membiarkan Maria lepas darinya. Begitu pengunjung terakhir pulang, Hideo segera menyuruh karyawan-karyawannya untuk berkemas dan pulang secepat mungkin. Bahkan Wael yang biasanya tinggal lebih lama bersama dengan mereka hingga saat untuk mengunci pintu pun, ia usir. Maria jadi heran karenanya, ia melepaskan apronnya, menghampiri Hideo yang baru saja meng