Syaqila terlihat menutup pintu kelas pelan. Lalu melangkah ke arah lapangan setelah baru saja mengganti seragamnya dengan pakaian olahraga. Adam sedari tadi sudah berjalan lebih dulu membantu guru olahraganya mengambil bola basket di gudang. Berbeda dengan Elhaq, cowok itu hanya lesehan di lapangan dengan memeluk lutut nelangsa. Tidak sanggup melihat Syaqila terang-terangan. Terlalu banyak kesalahannya sampai Elhaq sendiri ingin berubah menjadi batu saja. Syaqila menipiskan bibir. Berdiri di pinggir lapangan menunggu giliran untuk melakukan praktek. Beberapa teman kelasnya sudah sibuk pemanasan mulut. Ghibah sana-sini sambil mengunyah gorengan yang mereka beli di kantin. Omelan guru olahraga pun hanya angin lalu saja. "Woi!" Syaqila mendongak kaget saat sepatunya di tendang sosok yang m