Adik ipar Cantik kesayangan Suamiku

Adik ipar Cantik kesayangan Suamiku

book_age18+
63
IKUTI
1K
BACA
drama
sweet
heavy
mystery
spiritual
like
intro-logo
Uraian

Nadira tidak pernah menyangka, kalau kehadiran adik ipar nya yang Cantik dan selalu tampil mempesona di dalam kehidupan rumah tangga nya akan menghancurkan kehidupan dia, di tengah kebahagiaan yang dia miliki selama ini, ternyata dia hanya dipermainkan oleh keluarga suaminya itu. lalu rahasia besar apa yang dimiliki ibu mertua Nadira selama ini?

chap-preview
Pratinjau gratis
Penghianatan keluarga suamiku
"kamu kenapa Ran?" tanya ibu pada Ranti adik iparku yang tiba tiba terlihat mual mual, tanpa menjawab pertanyaan ibu mertuaku dia langsung berlari ke kamar mandi, sekilas aku melihat ibu dan mas Rama saling bertatapan, ibu pun beranjak menyusul Ranti dan menunggu dia di depan pintu kamar mandi "Ranti, sayang, kamu gak papa nak?" dengan raut wajah yang penuh khawatir ibu terus mengetuk pintu kamar mandi, tak lama Ranti pun keluar, "Gak papa bu, mungkin masuk angin saja" wajah Ranti terlihat begitu pucat, "ya udah kita periksa ke dokter ya Ran" kemudian ibu dan Ranti pun kembali ke meja makan dimana kita tadi sedang sarapan pagi "Hari ini kamu libur kan Ram, nanti siang kamu antar Ranti ke dokter ya" ibu mengarahkan pandangannya pada mas Rama, mas Rama pun sekilas menatap ke arah ku, lalu dia menunduk mendakan ia setuju, padahal hari nanti siang ku dan mas Rama sudah berencana untuk mengajak Raska sama Billa pergi jalan jalan, "Ya udah aku juga ikut antar Ranti ke dokter ya mas" tawar ku pada mas Rama "Gak usah Nad, biar ibu masa Rama aja yang antar Ranti" ibu buru buru menolak tawaran ku, "kamu dirumah aja jaga anak anak , kasian mereka harus diajak ke RS sakit" lanjut ibu "Oh ya udah bu" aku pun menurut saja apa kata ibu mertuaku itu Raska dan Billa terus merengek menanyai kenapa tidak jadi pergi jalan jalan, aku mencoba menjelaskan, namun tetap saja mereka sulit untuk mengerti, Raska yang baru berusia 5 tahun juga Billa yang baru berusia 3 thun . Tak lama Ibu mas Rama juga Ranti pun datang, wajah mereka terlihat begitu kusam, "Gimana mas , Ranti nggak apa apa kan?" Tanpa jawaban mereka saling bertatapan, lalu berhamburan masuk ke kedalam rumah, aku mengernyitkan dahi, "ada apa dengan mereka pikirku dalam hati?" Ranti adalah adik ipar ku, dia sudah 3 bulan tinggal disini, semenjak suaminya berselingkuh dan memilih menikahi wanita selingkuhannya, Ranti diusir dari rumah suaminya, kemudian ibu membawa nya kesini dan meminta izin untuk sementara Ranti tinggal disini bersama, sebelum dia punya kerjaan dan bisa mengontrak sendiri Ranti memang begitu cantik, penampilannya selalu terjaga dengan baik, jangankan laki laki aku juga sebagai perempuan senang melihat nya, dia berusia 24 thun, berbeda 3 thun denganku, sedangkan aku jangankan bisa menjaga penampilan dengan baik, kadang mencari waktu untuk sekedar berdandan dengan waktu santai pun sangat lah susah, ditengah kesibukanku mengurusi ke dua anak anak ku, suami dan semua pekerjaan rumah yang harus ku lakukan sendiri, awalnya aku pikir kehadiran Ranti dirumah ini akan sedikit membantu meringankan pekerjaan rumah, tapi nyatanya tidak sama sekali, mungkin karena Ranti terbiasa dimanjakan ibu sejak kecil, jadi dia tidak terbiasa dengan melakukan pekerjaan rumah sendiri, tapi tak apalah pikirku dalam hati, yang terpenting ibu mas Rama juga Ranti selau baik pada ku, tak pernah membuat ku kecewa, aku pun selalu dengan senang hati melakukan semua nya untuk mereka. Aku begitu bahagia hidup ditengah tengah mereka, aku pikir tak selamanya mertua sama ipar itu jadi masalah dalam keluarga seperti yang selalu diceritakan , toh buktinya sudah 6 tahun aku menikah bersama mas Rama, dan selama itu tinggal bersama ibu mertua , ibu mertuaku selalu begitu baik, aku juga begitu menyayangi dan menghormatinya. Pagi itu seperti biasa aku menyiapkan sarapan, ibu mas Rama juga ke dua anak ku sudah berkumpul di meja makan, "Bu Ranti belum bangun?" tanyaku pada ibu sambil ku sajikan nasi goreng diatas piring ibu "sudah, tapi katanya dia kurang enak badan" jawab ibu lesu "Ya udah aku anterin dia sarapan ke kamar nya aja ya bu" tawar ku pada ibu "Gak usah, biar ibu aja, kamu kan harus nyiapin anak anak kamu" ibu berlalu dengan membawa sepiring nasi goreng, tak biasa nya wajah ibu pagi pagi sudah murung begitu, "Mas mau nambah nasi nya?" tanya ku pada mas Rama yang terlihat sudah masih menyantap nasi goreng "Nggak Nad, sudah aku sudah kenyang" Tolak mas Rama dengan raut wajah yang tak jauh beda dari ibu "Mas, sebenarnya Ranti sakit apa mas?" tanya ku lagi pada mas Rama "Mmm, mungkin cuma kecapean aja dia" jawab mas Rama gugup "Capek kenapa mas? bukan nya tiap hari Ranti diam di rumah, paling dia kadang jalan jalan ke Mall gak ngapa ngapain lagih" tanyaku kembali begitu penasaran karena memang Ranti biasanya juga cuma makan, tidur, main "Udahlah jangan banyak tanya, aku pusing" jawab mas Rama dengan nada yang agak keras, kemudian dia pergi meninggalkan ku , tanpa pamitan seperti biasa untuk berangkat kerja. Aku sedikit aneh sama ibu juga mas Rama, tak biasanya mereka seperti ini, apa mereka menyembunyikan sesuatu? aku menarik napas, mencoba untuk tidak berfikir negatif, aku kembali melanjutkan menyuapi ke ke dua anak ku, tak lama ibu pun keluar dari kamar Ranti, ia menyimpan piring kotor itu di atas meja, kemudian dia berlalu masuk kedalam kamar nya, setelah selesai makan , aku langsung membereskan semua piring kotor, menyapu ruang makan, dan langsung memandikan anak anak ku, setelah anak anak terlihat rapi dan wangi, aku kembali dengan aktivitas ku membersihkan rumah yang belum selesai, aku melihat ibu masuk ke kamar mandi, aku pun seperti biasa memasuki kamar ibu untuk menyapu, namun kali ini rasanya ada sesuatu yang mengganjal dalam hati ku, tak biasa nya aku aku berani menyentuh barang ibu meski setiap hari aku membereskan kamarnya, aku melihat tas ibu di atas meja cermin, mataku aku pun tertuju ke sana, aku menengok ke arah pintu, memastikan ibu belum keluar dari kamar mandi, dengan cepat ku lihat isi tas ibu, dan langsung kutemukan sebuah kertas yang pasti nya itu adalah hasil pemeriksaan Ranti kemarin, dengan penuh rasa penasaran aku pun membuka lipatan kertas itu, da perlahan membacanya dengan teliti, Seketika jantungku berdebar, dadaku terasa sesak, di kertas tersebut tertulis nama Ranti Riana putri , lengkap dengan poto USG yang menunjukan bahwa kehamilan Ranti baru jalan 3 minggu. aku begitu syok, siapa yang menghamili Ranti? aku belum pernah lihat dia bersama laki laki? kenapa ibu dan mas Rama menyembunyikan semua ini dari aku? Setiap malam aku selalu tertidur dengan lelap, mungkin karena begitu lelah mengurusi anak anak serta seisi rumah di siang hari, aku meninggalkan ibu dan mas Rama yang masih asik ngobrol didepan Tv, aku pun berpamitan pada ibu untuk tidur karna anak anak pun sudah lebih dulu aku tidur kan, ibu dan mas Rama sudah tau, kalau jam segini aku memang sudah terbiasa untuk tidur, kulihat jam dinding baru menunjukan pukul 20:30, aku oun membaringkan tubuhku diatas ranjang, namun aku merasa sedikit haus, aku pun kembali terbangun untuk mengambil segelas air putih didapur, namun ketika aku membuka pintu kamar, ibu dan mas Rama seperti begitu kaget dengan kehadiranku, entah apa yang sedang mereka bicarakan, namun mereka seketika terdiam melihat ku muncul di balik pintu kamar "kok belum tidur Nad?" tanya mas Rama gugup "Aku haus mas, mau ambil minum dulu " jawab ku dengan perasaan penuh curiga, aku pun kembali masuk kedalam kamar dengan segelas air putih ditangan, malam ini tidur ku terasa tak begitu nyenyak hingga beberapa kali aku terjaga, aku pun melihat jam dilayar handphone ku, ternyata baru jam 23:00, aku melihat mas Rama tak ada ditempat tidur, biasa nya aku tak pernah peduli ketika terjaga tengah malam dan mendapati mas Rama tak ada sampingku, aku pikir mungkin dia ke kamar mandi atau ngambil minum didapur, namun kali ini kenapa perasaan ku tidak enak, aku pun terbangun untuk mencari keberadaan mas Rama, kulihat didapur di kamar mandi namun tak ada, ku lihat juga diruang Tv serta kamar anak anak masih tak ku temukan, namun ketika aku melihat pintu kamar Ranti yang sedikit terbuka aku menjadi penasaran untuk melihat kesana, kamar Ranti berada didekat dapur menghadap halaman belakang, berseberangan dengan kamar ibu, sedangkan kamar aku berada didekat ruang TV bersebelahan dengan kamar anak anak, jadi terpisahkan kamar mandi juga ruang makan antara kamar aku dan Ranti, aku berjalan perlahan menuju kamar itu, belum aku sampai di depan pintu sudah terdengar suara seseorang sedang berbicara, "Mas, jangan tinggalin aku ya" suara wanita itu terdengar begitu manja "Iya sayang mas gak akan ninggalin kamu, kamu tenang aja" Suara lelaki itu jelas aku kenal betul, aku pun dengan cepat menangkap pemilik kedua suara itu dari celah pintu, "Ya Tuhan apa yang sedang mereka lakukan?" pikirku dalam hati melihat mas Rama memeluk mesra tubuh Ranti, namun aku pikir mungkin karena Ranti sedang ada masalah jadi mas Rama mencoba menenangkan, tapi kenapa harus tengah malam gini berduaan didalam kamar? pikirku kembali. ditengah pikiranku yang penuh sejuta pertanyaan tiba tiba mataku dibuat seakan mau copot, jantung ku berdebar begitu kencang ,d**a ku terasa sesak, menyaksikan kaka beradik itu yang tiba tiba berciuman mesra didepan mata kepala aku sendiri, "ahhh" terdengar desahan Ranti yang begitu penuh gairah, Ranti mendorong tubuh mas Rama hingga tertidur diatas ranjang yang tadinya mereka duduki, dengan penuh semangat Ranti menaiki tubuh mas Rama, aku pun tak sanggup lagi menyaksikan dua kakak beradik yang sedang kesetanan itu, buru buru aku berjalan menuju kamarku

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
214.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
172.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.6K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.4K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook