“Jadi kapan kamu mau pakai rok?”
Sudah tiga puluh menit berlalu dan sudah selama itu juga aku habis diejek oleh dua sahabat cungukku ini. Rayn dan Kevin sepertinya sangat bahagia. Tak lama Ai datang membawakan kami minuman. Seperti biasa, istriku itu sangat cantik.
“Makasih adik ipar..” ujar Kevin dramatis.
Sialan.
“Makin cantik aja Ai,” si Rayn menambahi. Dia sepertinya sengaja memanas-manasi aku. Ai tersenyum.
“Buruan Ev, pinjem punya Ai aja. Ai pasti punya banyak..”
Sialan kamu Rayn.
“Pinjem apa Mas?” tanya istriku yang bingung dengan apa yang sedang kami bahas. Aku menggeleng.
“Nggak apa-apa kok. Nggak usah dengerin mereka. Ai istirahat aja. Tadi udah masak pasti capek..” aku harus menyelamatkan istriku dulu sebelum Rayn dan Kevin semakin menjadi.
“Eh eh.. k*****t ema
