[Evra's Pov] "Maaf Pak.." "Iya, kenapa?" "Ada yang ingin bertemu dengan Bapak.." "Siapa?" aku akhirnya mengalihkan pandangan dari layar komputer ke sekretarisku itu. Seingatku aku tak ada janji dengan siapapun siang ini. "Suruh masuk.." "Baik, Pak.." Sekretarisku keluar. Tak lama pintu terbuka. Perlahan aku menoleh ke arah pintu. Dan orang yang muncul dari sana mampu membuat detak jantungku berhenti. Apa?! Oksigen rasanya berhenti masuk ke paru-paruku. Tubuhku membeku dan lidahku terasa sangat kelu. Aku mati rasa. Leela! Bagaimana bisa Leela ada di sini? Leela dengan langkah anggun berjalan ke arahku. Dengan senyuman tipis di bibirnya, ia menyapaku. "Hai, Vian. Apa kabar?" Aku masih belum bisa bernapas saat ini tapi dia bisa dengan sangat enteng menyapaku. Aku tidak salah