Tunggu Sebentar Lagi

1843 Kata

Lula yang meninggalkannya, buat Sky yang tiba di kamar segera meletakkan Rigel. Kemudian mengambil sebuah plastik khusus dari dalam saku jaketnya, ia mengambil rambut Rigel hati-hati tanpa menyakitinya, setelah dapat ia masukkan ke dalam plastik dan memastikan tertutup rapat, segera memasukkan ke sakunya. Sky menatap putranya, mengamati wajah Rigel tidak pernah bosan. Sejak awal harusnya ia lebih menyadari jika ada kemiripan antara mereka. “Kamu sudah dua tahun, dan aku baru tahu keberadaanmu...” bisiknya mengusap lengan kecilnya. Kembali hening menyelimuti keduanya, di kamar yang biasa Lula dan Rigel tempati. “Ibumu merahasiakan dirimu dariku, aku tidak mengerti jalan pikirannya. Jika karena terbatas informasi mengenaiku, paling tidak ia bisa katakan ketika kami kembali bertemu bahk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN