The Evil Symphony
Hiburan.
****
Angela menaikan tangannya, kini ia melepas satu persatu kancing kemeja Lucas. Melepaskannya dan memberikan cumbuan kecil di d**a bidang Lucas. Memberikan rangsangan kecil yang akan semakin membuat Lucas terbakar.
“Hentikan ... ! “ Tangan Lucas mencekal tangan Angela. Menghentikan Angela untuk berhenti menelanjanginya.
“Kamu membutuhkanku, aku sangat tau itu Lucas. Kau takan mampu menahannya, ayo gunakan tubuhku untuk melampiaskannya, aku akan dengan senang hati menerimamu ... “
Lucas hendak berdiri saat kakinya bahkan tak memiliki tenaga untuk menopang tubuhnya sendiri. Ia terjatuh ke lantai dengan lutut yang di tekuk seolah tengah memohon kepada Anglela. Ini kesempatan, Angela langsung menghembuskan nafasnya di telinga Lucas. Ia menghembuskan uap basah itu dan meningalkan tanda gigitan di sana.
Lucas seperti telah kehilangan akalnya sepenuhnya. Ia tak bisa menahan gejolaknya, ia langsung menarik tubuh Angela membaringkannya dengan kasar di sofa dan langsung merenggut bibir Angela. Mencumbunya dengan gairah seperti kehausan. Rakus dan meminta lebih. Lucas tak sadar apa yang ia lakukan. Lucas tak bisa di d******i, Angela tau itu. Untuk kesekian kali, ia harus kecewa. Ia tak bisa mendapatkan ranjang Lucas walaupun dalam keadaan seperti ini. Lucas mengangkat tubuh Angela di pangkuannya, ia mencium seluruh tubuh Angela. Meninggalkan jejak ciuman di seluruh tubuh. Leher, telinga, bahkan b*******a Angela.
*** 000 ***
Lucas terbangun dengan rasa pening di kepalanya yang sangat mengganggu, ia tak ingat kejadian semalam. Ia bahkan sangat kaget melihat tubuh Angela yang terbaring dengan ketelanjangan yang sama dengannya. Mereka sama sama tak berbalut pakaian. Sedikitpun.
“Kurang ajar!! “
Lucas menghentakan tangannya dan bergegas bangun dari ranjang. Ia mengambil semua pakaiannya yang tercecer di lantai. Ia menyadari, ia telah di bodohi dan di peralat. Ia telah masuk ke jebakan Angela kemarin malam. Ia telah di beri obat perangsang. Lucas mengancingkan kemejanya dengan sangat geram dan tergesa gesa. Sekarang sudah siang, ia bahkan sampai lupa waktu. Berapa lama aku melakukan itu dengan Angela semalam ... ? benar benar gila! Aku harus segera menyingkirkan parasit ini. Secepatnya!
“Bangun!!! “
Lucas menarik tubuh Angela, marik kesadaran Angela dari tidur lelapnya. Ia begitu tersentak ketika tubuhnya di tarik dengan kasar oleh Lucas.
“Hai sayang, bagaimana perasaanmu sekarang ..... ? “
Angela tersenyum ke arah Lucas, ia puas melihat pemandangan sekelilingnya. Begitu berantakan, percintaan yang sangat panas semalam. Semalaman bahkan tak cukup, ia baru bisa tidur subuh tadi.
“Cepat temui Shawn dan minta uang padanya lalu pergi! Jangan ganggu aku atau kau akan menyesalinya kemudian hari... “
Lucas meniggalkan ruangan dan membanting pintu dengan kasar. Ia mengabaikan Angela dengan sangat mudah seperti wanita wanita sebelumnya. Tapi Angela berbeda, ia berbeda dari yang lain yang akan langsung sakit hati dan mengambil uang yang di tawarkan Lucas. Tapi Angela lebih dari itu, ia meningingkan lebih dari uang Lucas. Ia harus menjadi Nyonya Northwest.
*** 000 ***
Rachel sudah menunggu lebih dari empat jam, ia sudah ada di kantor Lucas sejak pukul delapan pagi. Tapi sampai waktu makan siang, ia belum bertemu dengan Lucas. Ia tak punya pilihan selain menunggu, bagaimanapun Lucas orang yang supersibuk. Takan ada yang tau urusan apa yang tengah di tanganninya.
Rachel mengira kalau studio Lucas adalah studio seperti pada umumnya. Tapi ia bahkan tak bosan mengaggumi studio Lucas yang benar benar mengaggumkan. Ruangan kedap suara yang sangat luas seperti aula sungguhan. Dinding dinding hitam yang mendominasi, dengan banyak alat musik yang tersusun rapi. Biola, piano, cello, seksofon. Masih banyak lagi.
Rachel bahkan baru saja melihat etalase Biola Lucas. Biola yang berjejer rapi. Tak heran, Lucas memiliki banyak Biola klasik yang terkenal di seluruh dunia. The lady Tenant yang ia mainkan telah bersiri di sana, dengan anggun berjejer dengan Biola anggun lainnya.
Tiba tiba pintu studio di buka dengan paksa. Sesosok laki laki yang telah di tunggu olehnya selama beberapa jam kini muncuk di depannya. Dengan pakaian yang sangat kusut. Kemeja yang sama seperti yang kemarin ia pakai. Bedanya sekarang lebih kusut dan kehilangan beberapa kancingnya sehingga d**a bidang Lucas terekspos. Rachel menundukan kepala saat ia melihat banyak sekali tanda merah di tubuh Lucas itu.
“Maaf aku tak mengabari kalau aku baru bisa datang sekarang ... “ Rachel yang masih menundukan kepalanya, ia menjawab dengan masih menundukan kepala.
“Saya tidak keberatan, anda orang yang sangat sibuk saya memahami itu ... “
Lucas tersenyum melihat Rachel yang malu malu saat melihat dadanya itu, benar benar wanita yang kelewat polos, “Kalau begitu, pilihlan Biola yang akan kau mainkan, aku permisi dahulu dan aku akan segera kembali membawa draft lagu yang akan kumainkan nanti ...”
“Baik, saya akan menunggu ... “
“Kalau begitu, nikmatilah waktumu di sini. Aku pergi dulu ... “
Lucas melenggangkan tubuhnya meninggalkan studio. Ia keluar dengan sangat santai, tak seperti saat ia masuk. Akhirnya Rachel bisa menarik nafas dengan tenang, berdua dengan Lucas di ruangan seperti ini apalagi di tambah penampilan Lucas barusan. Ia benar benar tak bisa berpikir waras.
Tak beberapa lama Lucas sudah kembali, ia masuk dengan pakaian santai. Ia mengenakan kaus putih polos dan celana denim berwarna cokelat. Entah dari mana ia mendapatkan pakaian santai itu dalam waktu singkat. Tapi hal yang sangat jelas adalah. Lucas semakin tampan dengan pakaian kasual seperti itu. Pakaian itu tak mengurangi ketampanan Lucas. Sedikitpun tidak.
“Kenapa kau terdiam seperti orang linglung ... ? “ Lucas mendekati Rachel sambil memberikan map hitam berisi lagu lagu yang akan di mainkan nanti.
“Ah-- itu, tidak tidak ada apa apa ... “ Rachel menjawab dengan gugup, Lucas tau Rachel tengah memperhatikan penampilannya. Ia baru saja kembali ke ruangannya, di sana ada ruangan khusus untuknya beristirahat, ranjang bahkan bak mandi jika ia ingin berendam.
“Aku baru saja mandi di ruanganku, aku tak punya waktu untuk berlama lama ... “ Seolah menjawab pertanyaan di otak Rachel, jawaban Lucas barusan benar benar lugas. Rachel yang sudah menerima map hitam itu, ia segera mengalihkan perhatiannya agar tak terus tertuju kepada Lucas.
“Apakah ada lagu yang tak kau kuasai ... ? “
Sejenak Rachel berpikir, apakah ada instrumen yang belum pernah ia mainkan sebelumnya ... ? sepertinya semuanya sudah pernah ia dengar dan mainkan.
“Sepertinya saya sudah pernah memaiankan semua lagu ini, tapi saya tidak tau akan di persembahkan seperti apa nantinya. Anggap saja anda harus mengajari saya dari awal, saya akan cepat belajar untuk mengimbangi permainan Tuan nantinya ... “
Lucas tersenyum mendengar jawaban Rachel barusan, ia langsung menambil sepasang Biola. Biola khusus untuknya dan satu lagi ia serahkan kepada Rachel. Ia tersenyum saat memberikan Biola itu kepada Rachel.
“Jadi bagaimana kalau kita mulai dengan lagu ini ... ? “
Lucas menunjuk ke daftar lagu yang tengah di pegang Rachel, matanya menuju ke satu lagu favoritnya “ Nel cor piu non mi sento “ lagu yang dimainkan Rachel saat ia melakukan audisi. Lagu yang sama, lagu yang di sukai Rachel. Keduanya menyukai lagu itu, tanpa mengetahui satu sama lain.
“Baiklah kalau begitu .. “
Rachel tersenyum kepada Lucas. Lucas langsung mengambil ancang ancang dan menggesekan busur itu ke senar Biolanya. Setelah Lucas memberikan aba aba, Rachel langsung masuk ke dalam permainan Lucas. Sesaat, studio hanya di penuhi oleh suara merdu Biola dari orang yang dulu saling mengenal itu.