Saat ini Meri memalingkan wajahnya ke arah lain, ia memakan sarapannya dengan fokus. Rasa canggung dan salah tingkah masih dapat dia rasakan memenuhi benaknya. Apa yang baru saja mereka lakukan sebelumnya terlalu jauh melangkah selama 22 tahun kehidupan gadis itu. Ya, benar gadis. Karena Alvin masih mampu untuk menahan dirinya untuk tidak melakukan hal yang 'iya-iya' pada Meri, meski sebenarnya ia juga ingin segera memiliki gadis itu seutuhnya. Tapi ia juga tidak ingin terlalu egois dengan terlalu terburu-buru melakukannya di siang hari, apa lagi istrinya belum benar-benar siap lahir batin. "Makan yang banyak Sayang, biar punya banyak energi nantinya." Meri terbatuk pelan dan dengan segera mengambil air putih lalu meminumnya. Entah mengapa setiap perkataan Alvin terasa begitu kotor di