Kejadian di mana Varizen tertembak adalah kejadian yang sangat cepat. Gadis itu memegang dadanya yang berdarah dengan nafas tersenggal-senggal. Pandangan mata yang mulai mengabur itu berkedip berulang kali untuk menatap Jonathan dan Berto secara bergantian. Inilah akhir dari penantian, dimana semuanya terlepas begitu saja. Tuhan terlalu baik padanya, sehingga penderitaan yang dialami oleh Varizen akan direnggut secepatnya. Kedua tangan pria itu menutup d**a yang sudah keluar banyak darah. Mereka tak bisa berpikir jernih, dan hanya menyebut nama gadis itu. Varizen tersenyum lembut, ingin bersuara tapi sayangnya tenggerokannya kering. Dan ia hanya mampu membuka mulutnya berulang kali tanpa mengeluarkan bunyi. “Jangan tinggalkan aku,” kata Berto lirih. Pria itu mengelus wajah Varizne de