Keduanya menjadi malu, dan Sekar berdeham."Oya, waktu itu Bapak bilang saya boleh cek in sama Adrian! maksudnya apa coba?" Sekar marah dan cemberut. Tentu saja ia tidak suka Ishak berkata hal yang tidak sopan seperti itu. Ishak mengerti dengan kekesalan Sekar. Sehingga ia meraih tangannya Sekar dan menciumnya. "Saya cemburu! kenapa kamu sampai mau diajak ke dalam sebuah ruangan, di mana hanya ada kamu dan dia saja!" "Oh, itu, karena ...," "Karena kamu cemburu melihatku dengan Fania?" tanyanya. Sekar terdiam dan menggigit bibirnya. "Memang nya siapa yang enggak cemburu. Bapak itu udah kaya angin. Kadang baik, kadang menyebalkan. Kadang marah marah, kadang lembut. Contohnya saja waktu desain saya bocor. Bapak segitunya marah sama saya." Ishak mengusap pipinya Sekar sangat lembut sekali.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari