“Om Mas!” panggilan Ara membuat Liam segera menoleh dan menghampiri istrinya yang berjalan tergesa-gesa menghampiri Liam. “Om Mas lupa bawa bekalnya,” ucap Ara sembari memberikan tas kecil berisi kotak makan siang. “Kamu gak perlu repot-repot bikinin aku makan siang, sayang. Di kantorku banyak makanan dan banyak orang yang bisa membantuku membelikan makan.” Walau berkata seperti itu, Liam tetap menerima bekal makan siang yang dibuat Ara. “Kata Mama, Om Mas harus ngerasain masakan yang aku masak, apalagi aku memasaknya dari pagi,” jawab Ara cepat. “Hmm, kalau mama bilang begitu, pasti rasanya enak sekali,” puji Liam. “Oh, gak sama sekali, kata mama opor ayamnya keasinan tapi karena aku yang masak jadi apapun rasanya kamu harus coba, makan dan habiskan. Ingat, itu Liam. Habiskan!” p