“Serius Lyd, Liam itu seharian selalu dikantor. Datang on time pulang juga on time. Aku sekretarisnya selalu ikut dan tahu kemana dia pergi meeting. Dia gak kemana-mana. Beneran sibuk kerja.” Lydia menghembuskan nafas panjang saat mendengar cerita Vina tentang Liam. Ia merasa beruntung pernah satu kantor dengan Liam, sehingga ia bisa mengawasi gerak-gerik kekasihnya itu. Apalagi ia berteman dekat dengan Vina sekretaris pribadi Liam. “Gadis itu suka dateng gak?” tanya Lydia masih belum puas untuk mencari tahu tentang Liam. “Kalimat kamu salah Lyd, seharusnya kamu bertanya ‘gadis itu pernah datang gak?’ dan jawabannya nggak sama sekali. Aku malah jadi penasaran dengan wajah calon istrinya itu.” “Liam berubah Vin, aku takut dia kepincut sama gadis kampungan itu!” “Hmmm, aku gak yakin Ly