Bab 25

1326 Kata

        "Ta, Maaf. Mas sudah coba ngomong sama Papa dan Mama tapi mereka masih tetap kekeuh menjodohkan kamu sama Dhika. Papa bilang ini keinginan Oma dari dulu dan Papa setuju dengan permintaan Oma. Apalagi Oma sampai kambuh asmanya saat mendengar penolakan Radhika kemarin. Papa takut terjadi apa-apa sama Oma kalau sampai kamu dan Radhika menolak. Tapi kamu masih punya Mas Asa. Mas Asa akan selalu jadi orang pertama yang selalu ada buat kamu. Kalau sampai Dhika berani nyakitin kamu Mas Asa orang pertama yang akan buat perhitungan sama Dhika. Mas Asa sayang kamu Ta. Mas pengen kamu bahagia,"         Ucapan Angkasa terngiang-ngiang dalam kepala Anggita. Anggita yang kini sedang duduk di gazebo belakang rumahnya menghela nafas panjang. Anggita mencoba menyelami hatinya. Satu sisi Anggita ti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN