Darren menatap sengit Cintya yang sekarang duduk santai berhadapan dengan keluarganya. "Mau apa lagi? Kamu juga sudah bahagia sama cewek mengerikan seperti dia," tunjuk Cintya kepada Zeline. "Konglomerat, tapi seleranya cewek aneh dan rendahan," hina Cintya menatap rendah Darren. Kalau Darren tidak sadar bahwa Cintya adalah wanita mungkin ia akan mencekiknya. Sementara Zeline sudah menunduk, rasanya begitu malu dan sakit hati dihina di depan orang-orang yang ia sayangi. "Apa saya tidak salah dengar?" Darren menggenggam tangan istrinya, membuat Zeline menoleh pada Darren yang berada di sampingnya. "Wanita mengerikan, aneh, dan rendahan? Kamu menyebut diri sendiri? Kalau Zeline istri saya wanita cantik, baik, pengertian, dan tulus cinta sama saya." Darren mengecup telapak tangan sang
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari