Darren menatap layar laptopnya, tapi pikiran selalu saja melayang pada manisnya bibir Zeline. Ternyata wanita selain makhluk menyebalkan dan merepotkan, juga bisa menjadi makhluk manis yang membuat rindu. Kembali perasaan baru yang Darren rasakan, kangen istri. Zeline sedang apa, ya? batinnya. Mengapa di saat seperti ini kerjaannya menumpuk? Benar-benar tidak tahu situasi dan kondisi pengantin baru. Tiba-tiba Aliqa masuk ke ruangannya tanpa mengetuk. "Ck. Di mana sopan santunmu terhadap bosmu?!" kesal Darren. Yang membuat kesal bukan hanya itu karena dari tadi ia berharap istrinya yang datang mengunjungi. "Maaf, Kak, ada berita penting ini." Aliqa tampak ingin sekali membeberkan sesuatu. Darren mengernyit. "Apa?" "Ternyata eh ternyata …." "Al, please serius!" "Jadi, rumah pro