Suamiku Jadul Part 29 Adikku benar-benar sakit keras, perutnya seperti bengkak, dia demam juga. Aku tahu karena kami akhirnya mengunjungi rumah mereka. "Dia terus ngingau panggil nama kakak makanya kakak kutelepon," lapor istrinya. "Periksa dulu lemari kalian, apa ada barang kami di situ," perintah Bang Parlin pada istri adikku. Dia segera bongkar lemarii mereka, benar saja, ada kain sarung motif ulos dia simpan di situ. Itu punya Bang Parlin. "Kembalikan semua yang kau curi biar kau sembuh," kataku seraya menggoyang tubuh adikku. Aku geram, malu, sekaligus kasihan lihat adikku ini, dia mencuri barang kami mungkin karena sakit hati karena gak dikasih modal. "Su ... dah di ... jual, ke Sambu," kata adikku dengan terbata-bata. "Siapa yang jual?" "Bo ... Lok," Bolok, aku kenal