"Aduh, Dek, abang jadi merasa bersalah sekali," kata Bang Parlindungan. Foto Burhan terpampang di layar televisi. Ada pula wawancara dari tetangga Burhan. Dia mengaku sebelum kejadian melihat ada tamu sepasang suami-istri dan dua anak. Ya, Allah, itu kami. "Bagaimana ini, Bang?" aku juga ikut khawatir. "Seandainya tadi kita bantu, Dek," kata Bang Parlin. "Tidak, Bang, yang seperti itu tak layak dibantu," Aku makin khawatir ketika berita di TV menayangkan vidio CCTV ketika kami pulang dari toko Burhan. Ya, Allah, apakah kami akan tersangkut kasus di sini, niat kami di sini hanya liburan. Tiba-tiba HP jadul Bang Parlin berbunyi, ada panggilan dari nomor tak dikenal. Bang Parlin memberikan padaku, dan ... "Halo, ini keluarga Parlin Nia, dengan siapa ya?" kataku kemudian. "Selam