Suamiku Jadul Part 53 Pagi harinya, kami sudah sampai di kota salak Padang Sidempuan. Kami singgah di rumah makan khas Tapanuli Selatan untuk sarapan pagi. Begitu kami turun dari mobil, kami didatangi dua orang pria memegang salak. "Salak sibakkua, dipangan sada mangido dua," katanya seraya memberikan salak untukku. Kuterima dan ... "Coba saja dulu, Bu," kata pria tersebut. Kukupas dan kumakan. Waw! Enak, manis dan sedikit kelat. "Sini, Bu, sini, ini salaknya," kata pria itu lagi. Kuikuti saja, seraya menggendong si Butet, sementara Bang Parlindungan bawa si Ucok ke kamar mandi. "Berapa, Pak?" tanyaku kemudian. "Satu sumpit dua puluh ribu, beli tiga lima puluh ribu," jawabnya. "Satu sumpit itu berapa?" "Oh, ini, Bu, ini sumpitnya," kata pria itu seraya menujukkan wadah