Keke mulai mengerjakan hukumannya. Dia menyesalkan tindakannya yang menghindari Hardi. Namun, di sisi lain dirinyapun membenarkan apa yang telah di lakukannya. Karena dia tidak mau bersentuhan dengan Hardi. Keke mulai menyapu halaman, sesekali matanya terus mengawasi pergerakan air tenang danau. Keke bergidik ngeri memikirkan dari dalam sana, ada buaya muara yang siap memakan apapun, apalagi Hardi mengatakan kalau sebentar lagi adalah waktu makan untuk buaya peliharaan Tuan Muda seperti yang diceritakan Danar kepadanya. “Sial! Mengapa aku bisa sesial ini? Argh!” seru Keke frustasi. Tiba-tiba dia membungkan mulutnya sendiri, menyadari ada buaya yang mungkin saja akan merasa terganggu bila diirnya berteriak. Keke pun mulai menyapu. Ternyata memang benar apa kata teman Keke saat d