."Mas Saga ...." Nayra membuka perlahan matanya, "maaf aku tidak akan mengulanginya lagi. Tolong jangan marah ya," pintanya lemah. Saga terhenyak mendengarnya. "Aku pasti akan melahirkan anak ini dengan selamat." Bagai ada palu yang menohok hatinya. Saga benar-benar tertampar. Selama ini dia hanya mencemaskan anaknya. Tanpa sedikitpun memikirkan kesehatan ibunya yang akan bertaruh nyawa melahirkan calon anaknya. "Maafkan aku, Nayra." Saga membenamkan kepala Nayra ke dalam dadanya. "Mulai saat ini, aku janji akan memperhatikan kamu juga," ucapnya sambil mengecup pucuk rambut Nayra dengan lembut. Ketika Nayra terus menggigil kedinginan, Saga mempererat pelukannya. Dari luar Dela masuk. Wanita itu mendecih sinis melihat betapa rapatnya tubuh suaminya dan Nayra saling menempel. "Ini mas