6. Salah sasaran

415 Kata
“Dan… Dan, lu di mana?” Randu bertanya dengan nada panik via gawai canggihnya kepada Daniel. “Apa sih Ndu? Gue di rumah, lagi enak tidur eeh lu bangunin gak manusiawi gini. Apaan sih? Kan lagi puasa Ndu, dan tidurnya orang yang berupuasa itu termasuk ibadah loh, lu tega banget deh bangunin gue.” Keluh Daniel. “Heh cepat bangun terus cuci muka terus cek kabar yang lagi trending sekarang juga!” Perintah Randu, membuat Daniel yang nyawanya belum berkumpul semua mau saja mengikuti perintah Randu. “Keyword apa Ndu? Gue udah pegang hape nih.” “Ketik aja Daniel Si Crazy Rich salah kasih sembako. Nah habis itu lu telpon gue ya.” “Hmm…” Masih dengan malas-malasan Daniel mengetik keyword sesuai yang diinstruksikan Randu. Dalam waktu dua detik kemudian, matanya mendelik melihat video yang sedang trending itu. Dikeraskannya volume yang paling maksimal agar bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan di video itu. Cewek ini, sepertinya aku pernah lihat deh, kok kaya yang aku kasih pake sembako itu sih? Tapi kenapa sekarang berbeda banget? Waktu itu penampilannya kaya pemulung gitu. Sekarang kok bisa beda gini? Daniel berhasil mengumpulkan semua nyawanya agar kembali ke sang raga. Mulut Daniel terbuka, melongo saat akhirnya ada suara seorang moderator. “Jadi temans…” Kata pembuka si moderator, “salah satu Big Boss kita nih, Edelweiss Hartono, semalam dikasih paket sembako dua dus mie instan merek terkenal. Isinya gak cuma mie instan tapi ada duitnya juga. Kata si Edel nih, tuh si Mas yang ngasih bilang semoga berguna di bulan Ramadhan ini, terus pergi deh tuh orang haha…” Terdengar suara koor tawa yang membahana dan kamera yang berputar untuk bisa memperlihatkan wajah-wajah gembira yang sedang tertawa itu. Mendadak perut Daniel jadi mulas. “Nah kabarnya si donatur ini adalah Crazy Rich Daniel Tedja, pewaris tahta bisnis dari The Tedja’s. Sayangnya, Anda salah loh Mas Daniel, salah sasaran! Yang Anda beri bantuan semalam itu adalah nona Edelweiss Hartono. Putri kedua dari Bapak Hartono. Jadi Edel tuh bukan pemulung yang pantas dikasihani. Mungkin malahan kekayaan dia lebih dari Mas Daniel loh hehe… “ “Tito… “ Terdengar teguran dari sebuah suara yang sungguh lembut. Sekejap video menunjuk ke arah seorang gadis. Daniel menelan ludahnya. Benar! Itu adalah perempuan yang semalam dia beri bantuan sembako. Lah jadi semalam itu adalah Edelweiss Hartono? Gaswat gaswat… aku harus mencari info tentang Edelweiss ini dan meminta maaf padanya. “Nah Mas Daniel, berhubung Anda salah sasaran, dua dus ini nanti akan kami bagi-bagi lagi ya ke orang-orang yang sungguh membutuhkan. Jangan marah ya Masnya. Daa…h!” Video itupun usai. Daniel langsung saja merasa pusing. Tapi siapa sih Edelweiss Hartono? Kok aku jarang dengar ya?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN