KETIKA MAWAR TELAH MEKAR

617 Kata

Satria pulang ke rumahnya, ia mengucapkan salam, sebuah jawaban membasuh gendang telinganya. "Waalaikumsalam, " jawab Rey istrinya dari dalam. Rey membuka pintu, menjabat lengan Satria dan mencium lengan itu lembut juga khidmat. Satria menyapu kepala dengan kerudung panjang itu lembut. Reynata memeluk Satria penuh haru, ada kerinduan berlipat-lipat memenuhi rongga dadanya. Ada asmara yang membuncah. Reynata dan Satria bergulung diatas pembaringan mereka. Kecupan mesra bertubi-tubi mereka hadirkan. Seperti pertapa yang telah habis masanya. Mereka berdua menikmati setiap adegan bercintanya dengan bahagia. Gigitan di leher itu, mengalirkan geli yang teramat sangat. Ratusan menit mereka tidak berbagi cinta seperti malam ini. Dan ketika kenikmatan itu hampir mencapai puncaknya, tangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN