"Ayah, ayah kenapa?" tanya si kecil Muza melihat ayahnya terduduk lemas di depan pintu kamar. Muza rupanya sudah pulang dari sekolah, terkejut Satria melihat Muza sudah bersimpuh di hadapannya. Satria memperbaiki letak duduknya, ia mencoba berreaksi sesederhana mungkin. Ia tidak ingin menimbulkan tanda tanya bagi Muza. Ia ingin tampil biasa saja seolah tak terjadi apa-apa, meskipun hal itu sangat sulit. Muza, meskipun masih di sekolah dasar namun kecerdasannya luar biasa. Ia mampu mendefinisikan sesuatu dengan benar, jadi sangat sulit berkelit dari anak ini. "Ayah ga pa pa nak, tadi ayah kecapek an." Ach, alasan yang sangat tidak masuk akal. Muza nampak menautkan alisnya. "Mama kemana, yah." "Mama masih keluar sebentar, sekarang Muza ganti baju dulu ya."Satria mencoba berbohong. Tak