HARUS BAHAGIA ATAU BERDUKA

964 Kata

Angelin menerima suaminya dengan bahagia, manja sekali ia mendekap Satria. Angelin sudah tidak menggunakan selang infus lagi, ia sudah sembuh, ia nampak sehat, ia tidak lagi pucat. "Aku sembuh suamiku," suara Angelin merobek telinganya. Ia tidak tahu harus sedih atau bahagia dengan kabar itu. Satria berkunang-kunang, kepalanya terasa pusing, keringat dingin mengucur dari kepalanya, tiba-tiba ia merasa lemas sekali, ia seperti tidak punya nyawa. Angelin, sepupu yang di nikahi karena janji dan rasa iba itu kini sembuh. Wanita yang diagendakan pergi menemui Tuhan justru sehat luar biasa. Satria terengah-engah seperti baru saja melewati ribuan kilometer dengan berlari cepat. "Kamu kenapa, suamiku." tanya Angelin yang terkejut melihat kondisi Satria. "Aku agak lelah, " hanya itu jawaban

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN